AROMA dan rasa khas buah honje dapat menjadi alternatif pengganti asam Jawa dalam masakan. Bisa juga dijadikan sambal untuk colekan buah-buahan.
Jika Anda sempat jalan-jalan ke kota hujan, Bogor, silakan mampir di restoran Rujak Honje di kawasan Sukasari. Di kedai nan lega ini tersedia aneka menu yang cukup unik dan jarang ditemui di daerah perkotaan, seperti Jakarta. Buah honje mungkin cukup asing di telinga, tapi bagaimana dengan buah kecombrang? Honje (Sunda) maupun kecombrang (Jawa) adalah buah yang menjadi fokus dari rumah makan Rujak Honje yang dikelola pasangan Tjandra Sugiharto dan Mega ini.
Di area dapur restoran yang disebut sebagai Dapur Honje, Mega meracik Nicolaia speciosa horan alias honje menjadi menu yang berbeda-beda. Mulai makanan kecil seperti rujak, hingga ayam goreng dan sambalnya menggunakan honje sebagai salah satu bumbunya.
Batang honje dulunya dipercaya dapat menurunkan demam. Caranya, dengan dihancurkan dan dibalurkan ke badan, sedangkan bunganya berkhasiat sebagai obat penghilang bau badan, memperbanyak air susu ibu, dan pembersih darah.
Nah, dunia kuliner rupanya turut melirik honje dengan menjadikan buahnya sebagai pengganti asam Jawa dalam rujak, sayur lodeh, bahkan sayur asam. Bentuk biji honje sendiri menyerupai biji selasih, hanya saja rasa asamnya jelas berbeda. Rujak yang dijual di sini berbeda dengan rujak lainnya. Bumbu kacang yang disajikan tidak menggunakan asam Jawa, tapi digantikan oleh buah honje yang cukup populer di tatar Sunda, seperti Parigi, Pangandaran, dan Priangan Timur. Tanaman yang hanya berbuah tiga bulan sekali ini selain memiliki asam yang khas, wanginya juga segar.
Tak heran, Tjandra berani menjamin bahwa sekali saja merasakan rujak honje, Anda akan lebih suka dengan sambal bumbu kacang honje dibanding bumbu asam Jawa. "Honje senantiasa memberikan nuansa dan rasa tersendiri pada setiap hidangan," ungkapnya.
Selain rujak, di sini tersedia sembilan jenis kolak, yakni bubur sum-sum, kolak pisang, biji salak, ketan hitam, kacang hijau, mutiara, jali, sagurangi, dan jawawut. Bila berminat, Anda dapat mencampurkan kesembilannya dalam satu mangkuk dengan harga terjangkau.
Salah satu menu kolak yang cukup jarang adalah bubur kunyit. Jangan tertipu dengan namanya, bubur kunyit di sini tidaklah terbuat dari kunyit bumbu dapur, melainkan sejenis serealia atau padi-padian. Di daerah Garut, serealia jenis millet (jawawut) memang lebih dikenal dengan nama kunyit. Serealia merupakan sumber serat yang disarankan oleh ahli gizi karena bermanfaat menurunkan kadar kolesterol jahat dan mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, kandungan gizi terbanyak ialah karbohidrat dan sisanya protein dan vitamin B.
Awalnya di daerah Priangan Timur banyak ditemukan kue-kue ketan yang dilapisi wijen. Namun, mengingat mahalnya harga wijen, maka dicari alternatif pengganti, salah satunya dengan jawawut. Di China sendiri terkenal dengan festival Sembilan-Sembilan. Pada momen ini disuguhkan kue kukus yang terbuat dari jawawut, dikenal sebagai kue kembang yang melambangkan panjang usia sebagai suatu adat kebiasaan.
Biji jawawut bentuknya kecil dan berwarna kekuningan dengan tekstur keras. Namun, setelah dimasak akan terasa lembut dan halus, tak ubahnya menyantap havermout. Di Rujak Honje, bubur kunyit dihidangkan bersama gula merah buatan Tasikmalaya. Menurut Tjandra, gula merah buatan Tasik memiliki rasa dan tekstur yang lebih halus dan rasa manis yang berbeda.
"Di sini, rasa manis mayoritas berasal dari gula merah. Sebisa mungkin kami meminimalisasi penggunaan gula pasir, sehingga aman dikonsumsi penderita diabetes," ujar pria asal Cirebon itu. Bermula dari kesendiriannya yang jauh dari keluarga, membuat pria yang sempat menjadi pengusaha kayu di Tasik ini gemar makan di luar dan mencicipi berbagai jenis makanan. Hingga akhirnya terpikat dengan rasa buah honje, lalu dibawanya hingga ke Kota Bogor.
Tidak sia-sia usaha Tjandra membawa honje alias kecombrang ke kota. Kini, kalangan artis penggemar honje kerap singgah untuk mencicipi ragam hidangan berbumbu honje. Ferdy, vokalis grup band Element misalnya, mengaku menyukai honje, bahkan menjadikan Rujak Honje sebagai markas temu para anggota Freedom Gear, geng motor-motor besar. Ketua Umum Freedom Gear ini acapkali mampir di sini, terutama saat akhir pekan.
"Saya dari kecil memang suka kecombrang, jadi pas tahu ada rujak kecombrang ya dijadiin basecamp deh," ujar pria kelahiran Bandung itu sambil tertawa. Penggemar nasi tutug oncom dan bubur kunyit ini bahkan sempat memesan rujak honje untuk acara pesta selamatan anaknya.
(sindo//tty)
Membuat Baso goreng
Membuat kue sus
Tongseng Kepala Kambing
Pasang iklan free Pusat Niaga Online
resep masakan indonesia sehari hari resep masakan indonesia praktis
resep masakan indonesia mudah resep masakan nusantara
resep kue resep martabak manis resep keluarga nugraha resep nasi uduk
Ingin Berbagi Resep Online Resep Online
resep masakan indonesia mudah resep masakan nusantara
resep kue resep martabak manis resep keluarga nugraha resep nasi uduk
Ingin Berbagi Resep Online Resep Online
..<<
Resep Memasak
>>..
Monday, 13 October 2008
Kesegaran Rujak Rasa Honje
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment