DARI segi selera, penikmat kuliner punya pilihan. Ada yang menyukai masakan manis, asin, gurih, bahkan pedas. Secara keseluruhan, semua itu adalah cita rasa masakan Nusantara.
Anda penikmat masakan manis, bisa melancong ke Pulau Jawa yang masakannya terkenal dengan cita rasa manis. Sementara, bagi Anda yang suka masakan "menggigit" yang tidak hanya gurih, tapi juga pedas, cocok menikmati kuliner dari Pulau Sulawesi, khususnya Makassar.
Rumah-rumah makan yang tersebar di sudut Kota Makassar selalu menyajikan menu khas daerah ini. Namun, untuk menikmati perpaduan selera antara masakan Jawa dan Makassar, beberapa menu istimewa sudah diracik di Rumah Makan Wong Solo. Menikmati baronang rica bakar, sunu asam manis, atau aneka seafood yang menjadi ciri kuliner di kota ini dapat dilakukan di sini.
"Hampir semua masakan sudah kami racik sesuai selera orang-orang Makassar. Buka cabangnya di Makassar, maka harus mencirikan Makassar yang masakannya berbumbu dan pedas," ujar Kepala Operasional RM Wong Solo Makassar, Santi.
Rasa menu baronang rica bakar merupakan perpaduan selera Makassar dan Jawa yang adanya hanya di rumah makan ini. Saat dicicipi, rasa ikan yang manis tetap ada. Aroma pedas juga menyeruak, sebab bumbu yang dituang di atas ikan tersebut adalah cabai rawit, bawang merah, dan lada. Apalagi bumbu biangnya memiliki rasa pedas yang khas. Ikan khas laut Sulawesi ini pun sengaja dipilih sebagai menu agar bisa menjadi favorit pengunjung lokal.
Tidak jauh berbeda dengan sajian sunu ikan manis. Dari namanya saja bisa diketahui jika cita rasa asam manis ada di menu ini. Namun, saat disantap, ternyata masih ada rasa gurih yang cukup terasa. Campuran sayuran seperti paprika merah, paprika hijau, nanas, dan ketimun diracik dengan bumbu biang dan dibiarkan mengental. Campuran rasa sayuran ini berpadu dengan ikan sunu yang digoreng garing. Rasanya pastilah lezat.
Yang paling spesial adalah menu sayur yang cukup identik dengan selera daerah setempat. Nama-nama seperti cah taoge dan cah poligami boleh dikata terdengar menggelitik telinga. Selama ini orang kebanyakan memesan cah kangkung.
Kali ini, dua menu sayuran tersebut tidak ada salahnya dicoba. Rasanya juga terbilang mantap. Menu ini kebanyakan berbahan dasar taoge. Meski demikian, sensasi rasa lainnya juga 'datang' dari ikan teri, jamur, dan sayuran berupa paprika.
Rasa pedas menggigit bisa dirasakan pada menu ini karena memiliki campuran cabai merah dan rawit. Selain itu, sensasi yang berbeda juga dapat dirasakan saat menikmati cah poligami. Menurut Santi, namanama menu spesial di rumah makan ini memang mencitrakan sedikit profil pemilik rumah makan.
Terlepas dari rasanya yang menggugah selera, cah ini khusus dipadupadankan dengan empat irisan sayuran sesuai dengan arti poli itu sendiri. Di samping makanan, ada juga minuman yang cukup membuat orang tertarik mencobanya. Rasakan segarnya jus dimadu atau jus sws (spesial wong Solo).
Meski memiliki model dan warna yang mirip, rasanya tetap berbeda. Hampir menyamai rasa fruit punch modern. Racikannya cukup sederhana dengan menggunakan buah-buahan segar seperti semangka, nanas, belimbing, dan ketimun.
Dua jenis minuman ini direkomendasikan untuk dicoba. Kepala Pengelola Wong Solo Darmawan mengungkapkan, meski rumah makan ini identik dengan menu ayam bakar,varian menu lainnya tetap ada dan bahkan diminati banyak orang. Apalagi yang berbahan dasar cumi dan udang. Khas pedasnya bisa didapat dari suguhan sambal bawang merah ataupun sambal terasi. Dua-duanya boleh dipilih dan diramu dengan menu ikan ataupun seafood lainnya. (sindo//jri)
Source : okezone.com
Pasang iklan free Pusat Niaga Online
resep masakan indonesia sehari hari resep masakan indonesia praktis
resep masakan indonesia mudah resep masakan nusantara
resep kue resep martabak manis resep keluarga nugraha resep nasi uduk
Ingin Berbagi Resep Online Resep Online
resep masakan indonesia mudah resep masakan nusantara
resep kue resep martabak manis resep keluarga nugraha resep nasi uduk
Ingin Berbagi Resep Online Resep Online
..<<
Resep Memasak
>>..
Friday, 5 September 2008
Perpaduan Selera Makassar - Jawa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment