MASAKAN Palembang umumnya menggunakan ikan sebagai bahan dasar utama. Karena itu, masyarakatnya dituntut kreatif mengeksplorasi daging ikan.
Selain dibuat pindang, ratusan jenis ikan yang hidup di aliran sungai di Palembang kini mulai dikreasikan penduduk sebagai makanan sehari- hari. Sebut saja pempek, kerupuk, ikan asin, dan pindang, semuanya bisa disulap menjadi masakan yang sedap meski ikan yang digunakan tidak sama satu dengan lainnya. Hal itu tak lain karena didukung pengetahuan kuliner masyarakatnya yang ikut bertambah.
Kandungan gizi yang tinggi membuat ikan lokal layak dijadikan menu santapan kapan saja. Tak terkecuali warung pinggiran hingga hotel berbintang, ikan seolah menjadi alternatif menu baru yang tak kalah nikmat. Lihat saja, dalam rangkaian acara lomba masak yang digelar stasiun televisi lokal, Sriwijaya TV, belum lama ini, puluhan menu ikan disulap menjadi aneka sajian bercita rasa tinggi. Dibantu chef profesional yang terkenal di Palembang, Mastur Soewito, masakan berbahan dasar seafood dan ikan menjadi layak disejajarkan dengan menumenu luar negeri.
Salah satu menu yang difavoritkan masyarakat setempat adalah sate ikan sriwijaya. Kalau Anda menebak bahan dasarnya ikan lokal, Anda benar. Sate ikan sriwijaya atau lebih akrab disebut pentul ikan menjadi menu yang wajib dihidangkan setiap peserta lomba. Hanya, supaya lebih bervariasi, peserta bebas mengkreasikan resep dengan tambahan racikan bumbu agar masakan yang terhidang benar-benar bercita rasa tinggi.
"Kami pilih ikan sebagai bahan dasar semua menu yang diperlombakan untuk memasyarakatkan ikan kepada khalayak. Jadi, mereka tak perlu ragu karena ikan juga bisa dimasak menjadi menu makanan yang bergizi dan tak kalah nikmat," ungkap Mastur Soewito, yang juga seorang chef consultant.
Sate ikan itu, kata Mastur, benar-benar spesial. Sebab, racikan bumbunya yang diaduk rata saat membuat adonan benar-benar meresap. Supaya lebih renyah, proses pemanggangannya pun harus ekstra hati-hati. Salah sedikit saja, kelezatan daging pentul bisa berkurang karena daging sate belum benar-benar matang. Untuk itu, pemanggangannya harus menggunakan api kecil dan tanpa minyak. Cara ini membuat kematangan sate bisa sampai ke dalam dan mengeluarkan aroma bakar yang menggugah selera makan.
Setelah dibakar sedemikian rupa, barulah pentul ikan siap disantap. Hmm... aroma daging bakarnya yang sudah tercium pasti membuat perut Anda langsung minta diisi. Apalagi tambahan serai sebagai batang tusukan sate, menjadikan pentul ini sangat lezat. Tak perlu khawatir soal baunya yang amis karena potongan daun jeruk nipis yang dicampur dalam adonan mampu menetralkannya.
Ditambah bau serai yang mengeluarkan harum rempah, membuat sate ini benarbenar ingin cepat dicicipi. Racikan potongan daun jeruk nipis dan tambahan bumbu inti kokita yang digunakan chef, membuat Anda tak akan melupakan setiap gigitannya. Sate ini empuk dan gurih karena pembakarannya benar-benar sempurna.
Supaya lebih lengkap, sate pentul ikan sriwijaya sebaiknya disajikan berdampingan dengan nasi hangat. Ditambah sedikit saus sambal, hmm yummy! Agar mendapatkan daging yang benar-benar baik, Chef Mastur sedikit memberikan tip, yakni ikan yang digunakan harus masih segar dan tidak terlalu tua.
(sindo//tty)
Source techno.okezone.com
Pasang iklan free Pusat Niaga Online
resep masakan indonesia sehari hari resep masakan indonesia praktis
resep masakan indonesia mudah resep masakan nusantara
resep kue resep martabak manis resep keluarga nugraha resep nasi uduk
Ingin Berbagi Resep Online Resep Online
resep masakan indonesia mudah resep masakan nusantara
resep kue resep martabak manis resep keluarga nugraha resep nasi uduk
Ingin Berbagi Resep Online Resep Online
..<<
Resep Memasak
>>..
Monday, 8 September 2008
Mencicipi Sate Ikan Sriwijaya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment